KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN ANATOMI STOMATA PADA TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) SEBAGAI SUMBER BELAJAR

  • Nur'aini Muhammad Universitas Muhammadiyah Kupang
  • Ihwan Universitas Muhammadiyah Kupang
  • Uslan Universitas Muhammadiyah Kupang
Keywords: Leaflet, Morfologi, Anatomi Stomata, Terung

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi morfologi tanaman dan anatomi stomata tanaman terung (Solanum melongena L.) sebagai sumber belajar dan diharapkan dapat memberikan informasi dasar sebagai landasan ilmiah tentang materi morfologi tanaman anatomi stomata tanaman terung sebagai sumber belajar bagi mahasiswa biologi. Model pengembangan bahan ajar Leaflet materi morfologi dan anatomi stomata tanaman terung (Solanum melongena L.) menggunakan model 3-D (Difine (pendefenisian), Design (perancangan), dan Develop (pengembangan)). Teknik pengumpulan data penelitian terdiri dari kajian dokumen, teknik karakteristik dan teknik kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis data kualitatif dan analisis data uji kelayakan bahan ajar Leaflet. Hasil penelitian menunjukan bahwa validasi bahan ajar Leaflet materi morfologi tanaman terung yang dilakukan oleh ahli bahan ajar dan ahli materi, diperoleh rata-rata penilaian yaitu  83,13% dan 88,83%, sedangkan hasil validasi bahan ajar Leaflet materi anatomi stomata oleh ahli bahan ajar dan ahli materi adalah 83,13% dan 88,4%, masuk dalam kategori sangat valid. Hasil penelitian tersebut, didapat dari penelitian kerapatan stomata tanaman terung (Solanum melongena L.) menunjukan kerapatan stomata 30,6 mm2.. Pengembangan bahan ajar Leaflet materi morfologi tanaman dan anatomi stomata tanaman terung sangat layak digunakan sebagai sumber belajar karena termasuk dalam kategori sangat valid. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dilakukan implementasi untuk menguji kepraktisan bahan ajar Leaflet ini dalam proses belajar mengajar.

References

Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi Sayuran di Indonesia. 2010-2014. Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Holtikultura.
Badan Pusat Satistik Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPS NTT). 2018. NusaTenggara Timur Dalam Angka 2017. BPS NTT. Kupang.
Falasifah. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Laflet Berbasis Sejarah Lokal dengan Materi Pertemuan Lima Hari di Semarang pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Pemelang Tahun Ajaran 2013-0214. Skripsi diterbitkan. Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Sejarah Universitas Negri Semarang. Semarang.
Food and Agriculture Oranization (FAO). 2011. FAO Data bases and Data sets. http://faostat.fao.org/site/569/default.aspx#ancor. (8 Maret 2019).
Firmanto, B. 2011. Sukses Bertanam Terong Secara Organik. Angkasa. Bandung.
Iritani, Galuh. 2012. Vegetable Gardening: Menanam Sayuran Di Pekarangan Rumah. Indonesia Tera. Yogyakarta.
Izza, Faizatul. dan Ainun Nikmati Laily. 2015. Karakteristik Stomata Tempuyung (Sonchus arvensis L.) dan Hubungannya dengan Transpirasi Tanaman di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Prosiding Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam PHLH – UNS, Hal. 177-180.
Mashudi. 2007. Budidaya Terung. Azka Press. Jakarta.
Sunarjono. 2013. Bertanam 36 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wijayanti. 2016. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem. Skripsi. Fakultas Keuruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Published
2024-08-08