Pemanfaatan Air Buangan Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) Sebagai Media Budidaya Daphnia sp.

  • Yusrizal Akmal Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim, Kabupaten Bireuen, Aceh
  • Muliari Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim, Kabupaten Bireuen, Aceh
  • Rindhira Humairani Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim, Kabupaten Bireuen, Aceh
  • Ilham Zulfahmi Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh
  • Maulina Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim, Kabupaten Bireuen, Aceh
Keywords: Media buangan, Clarias sp., Daphnia sp., fitoplankton.

Abstract

Air buangan budidaya ikan lele banyak mengandung bahan organik berupa Nitrogen (N) dan Amoniak (NH3) dari sisa pakan maupun feses ikan yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas perairan di sekitar lokasi budidaya. Di sisi lain salah satu faktor keberhasilan kegiatan pembenihan adalah tersedianya pakan alami untuk larva. Daphnia sp. berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan larva karena mengandung nilai nutrisi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air buangan budidaya ikan lele sebagai media budidaya Daphnia sp. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu : perlakuan A, B, C, D menggunakan media kultur Daphnia sp. berupa air buangan budidaya ikan lele dengan konsentrasi berturut-turut sebanyak 25%, 50%, 75% dan 100% dan E media kultur Daphnia sp. berupa kotoran ayam dengan konsentrasi 5 gr/l sebagai kontrol. Padat tebar Daphnia sp. yang digunakan yaitu 20 ekor/liter. Data pertumbuhan populasi Daphnia sp. yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis ragam dengan selang kepercayaan 95%, dan dilanjutkan dengan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). Sebagai data pendukung, dilakukan pengamatan kualitas air setiap hari untuk suhu dan seminggu sekali untuk DO dan pH dan kelimpahan fitoplankton pada awal dan akhir penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air buangan budidaya ikan lele dapat dijadikan sebagai media budidaya Daphnia sp. Dari hasil analisis diketahui bahwa pada perlakuan C dengan konsentrasi 75 % air buangan memberikan hasil paling baik terhadap pertumbuhan populasi Daphnia sp. dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

References

Darmawan, W. P. J. (2010). Pemanfaatan Air Buangan Limbah Lele Dumbo sebagai Media Budidaya Daphnia sp. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ebert, D. (2005). Ecology, Epidemiology and Evolution of Parasitismin Daphnia (Internet Book). Natioanal Center for Biotechnology Information. US.

Homer D. H dan W. T Waller. (1983). “Chronic effects of reduced dissolved oxygen on Daphnia magna”. Water, Air, and Soil Pollution 20, 23-28.

Darmawan, J. (2014). Pertumbuhan populasi Daphnia sp. pada media budidaya dengan penambahan air buangan budidaya ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell, 1822). Berita Biologi, 13(1): 57-63.

Kadarwan. 1974. Study Kultur Daphnia sp. di laboratorium dengan Menggunakan Beberapa Jenis Pupuk Kandang. Fakultas Perikanan IPB.

Khan, M. A. Q & M. A Khan. (2008). “Effect of temperature on water flea Daphnia magna (Crustacea:Cladocera)”. Nature precedings, 1909, l.

Lavens, P and P Sorgeloos. 1996. Manual on the Production and use Live Food for Aquaculture, 295. Laboratory of aquaculture and artemia reference center. University of Ghent, Belgium.

Leung, Y. F. J. (2009). Reproductionofthe zooplankton, Daphnia carinata and Moina australiensis: implication as live food for aquaculture and utilization of nutrient load sineffluent, 189.S chool of Agriculture, Food, Wine The University of Adelaide, Adelaide.

Mokoginta. (2003). “Pengaruh Pemberian Daphnia sp. Yang Diperkaya dengan Sumber Lemak yang Berbeda terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus)”. Jurnal Akuakultur Indonesia, 2 (1): 7 – 11.

Mubarak, A. S, Tias D. T. R, Sulmartiwi. (2009). “Pemberian Dolomit Pada Kultur Daphnia sp. Sistem Daily Feeding Pada Populasi Daphnia spp. Dan Kestabilan Kualitas Air”. Jurnal Ilmiah Perikanan, 1(1): 67–72.

Mubarak, A. S, U. D. A. Satyari dan K. Rahayu. (2010). Korelasi Antara Konsentrasi Oksigen Terlarut Pada Kepadatan Yang Berbeda Dengan Skoring Warna Daphnia spp.[Correlation Between Dissolved Oxygen Concentration In Different Densities With Color Scoring Of Daphnia spp.]. Jurnal ilmiah perikanan dan kelautan, 2(1): 45-50

Noerdjito, D. R. (2004). Optimasi suhu, ph, serta jumlah dan jenis pakan pada kultur Daphnia sp.

Pennak R. W. (1989). Coelenterata. Fresh-water Invertebrates oft he United States: Protozoa to Mollusca, 110-127, 3rd edition,. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Rahayu, D. R. U. S dan N. Andriyani. (2010). Produksi ephipum Daphnia (Daphnia sp.) dan Teknik Pasca Panennya. Makalah Prosiding Seminar Nasional “Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan 2011”. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Rakhman, E. (2012). “Pengaruh Urine Kelinci Hamil dalam Media Kultur terhadap Kontribusi Anak Setiap Kelompok Umur Daphnia sp”. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3): 33-40.

Septiani, N, H. W. Maharani, Supono. (2014). Pemanfaatan Bioflok Dari Limbah Budidaya Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Sebagai Pakan Nila (Oreochromis niloticus). e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 2(2): 267-272.

Sitohang, R. V, T Herawati dan W Lili. (2012). Pengaruh Pemberian Dedak Padi Hasil Fermentasi Ragi (Saccharo my cescerevisiae) terhadap Pertumbuhan Biomassa Daphnia sp. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3 (1): 65-72.

Wibisono, M. A, S. Hastuti, dan V. E. Herawati. (2017). Produksi Daphnia sp. yang Dibudidayakan dengan Kombinasi Ampas Tahu dan Berbagai Kotoran Hewan dalam Pupuk Berbasis Roti Afkir yang Difermentasi. Journal of Aquaculture Management and Technology, 6(2): 31-40.

Zahidah, W. Gunawan dan U. Subhan. 2012. Pertumbuhan Populasi Daphnia sp. yang Diberi Pupuk Limbah Budidaya Karamba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata yang Telah Difermentasi EM4. J. Akuatik., 3(1): 84-94.

Published
2019-09-26