ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA CV. KARTIKA KOTA KUPANG

  • Sri Endar Utami JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI KUPANG
Keywords: Biaya, Volume, Laba

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada CV. Kartika berlokasi di Jalan Kiang Kelakik No.59 Kota Kupang, teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen, teknik analisis data yang digunakan adalah BEP dalam unit, volume penjualan yang direncanakan dan masgine of safety. Hasil penelitian dan
perhitungan BEP menunjukkan bahwa apabila perusahaan melakukan penjualan produk sebanyak 14.583 unit, Apabila perusahaan menginginkan adanya keuntungan usaha, maka uapaya yang dilakukan adalah meningkatkan biaya produksi dari jumlah biaya yang dikeluarkan sekarang yakni biaya titik impas
Rp. 32.083.333. Hasil penelitian dan perhitungan jumlah unit batako yang harus diproduksi dan jual untuk memperoleh keuntungan adalah 29.167 unit batako. Hal ini menunjukkan bahwa apabila perusahaan ingin memperoleh keuntungan yang diharapkan sebesar Rp. 7.500.000, maka perusahaan harus meningkatkan tambahan unit yang dijual sebesar 14. 583 unit batako dari 14.583. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan 29.167 unit batako maka harus mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 64.166.667. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa margin of savety untuk tahun 2017 sebesar 35,83% , ini artinya batas penurunan penjualan dalam tahun 2017 adalah 35,83%.
Apabila perusahaan menurunkan penjualan melebihi 35,83% maka perusahaan akan menderita kerugian akan tetapi jika perusahaan melakukan penjualan di atas dari 35,83% maka perusahaan akan memperoleh keuntungan di tahun 2018. Untuk mendapatkan keuntungan ditahun 2018, maka perusahaan harus
merencanakan penjualan sebesar 29.167 unit dengan biaya produksi ang harus dikeluarkan sebesar Rp. 64.166.667 . Batas penurunan penjualan dalam tahun 2018 adalah 50% sehingga perusahaan tidak menderita kerugian, sementara untuk tahun 2017 batas bawah penjualan yang harus dipertahankan oleh
perusahaan adalah 35,83%.Disarankan agar perusahaan mempertahankan batas penurunan penjualan ( margin of safety ) dalam tahun 2017 yakni 50% sehingga perusahaan tidak menderita kerugian, sementara untuk tahun 2018 batas bawah penjualan yang harus dipertahankan oleh perusahaan adalah 35,83%.

Published
2020-05-08