Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jipend
<p>Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) adalahjurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Kupang, sebagai media publikasi karya ilmiah (hasil penelitian dan kajian kependidikan) bagi Dosen, Guru, Pemerhati/Praktisi Pendidikan yang meliputi: <strong>Kependidikan (Pengembangan Pembelajaran, Penelitian Kependidikan, Penelitian Tindakan Kelas, dan Kajian kependidikan yang mencakup seluruh bidang kependidikan dan pembelajarannya. </strong>Jurnal Ilmu Pendidikan terbit dua kali setiap tahunnya (April dan Oktober). JIP telah memiliki reviewer (mitra bestari) yang kompeten dibidang dan kepakarannya masing-masing yang berasal dari universitas terkenal diantaranya: Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Nusa Cendana Kupang, dan Universitas Muhammadiyah Kupang.</p>Program Studi Pendidikan Sosiologi-Universitas Muhammadiyah Kupangen-USJurnal Ilmu Pendidikan (JIP)2477-1287Studi Dampak Sosial Masyarakat Terpencil dalam Mengakses Pendidikan
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jipend/article/view/1990
<p>Pendidikan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu bangsa. Namun, di Indonesia, masih terdapat banyak daerah terpencil yang menghadapi berbagai tantangan dalam akses dan kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dampak sosial masyarakat terpencil dalam mengakses pendidikan di Desa Piring Sina Kabupaten Alor. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah pemerintah (kepala desa), masyarakat (orang tua) dan anak. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunkan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak sosial masyarakat terpencil dalam mengakses pendidikan yaitu: masih terdapat banyaknya anak yang putus sekolah. Dampak yang mempengaruh rendahnya pendidikan masyarakat terpencil di Desa Piring Sina yaitu: a) kurangnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan, b) permasalahan ekonomi, c) lingkungan dan d) jarak rumah ke sekolah.</p>Rabia MariAhmad AtangNur Wahida Yusuf
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
2024-10-302024-10-30921910.59098/jipend.v9i2.1990Persepsi Masyarakat Pesisir terhadap Pendidikan Formal
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jipend/article/view/1989
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi masyarakat terhadap pentingnya pendidikan formal serta untuk memahami bagaimana pendidikan formal dapat menjadi alat untuk mengubah status sosial pada masyarakat suku Bajo di Kabupaten Alor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek yang meliputi tokoh masyarakat, orang tua, dan anak usia sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan mencakup observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.</p> <p>Penelitian ini menunjukan beberapa temuan. Pertama, masyarakat Kampung Bajo secara umum mengakui pentingnya pendidikan formal sebagai fondasi untuk masa depan anak-anak mereka. Mereka percaya bahwa melalui pendidikan formal, anak-anak dapat menjadi individu yang cerdas, sukses, dan mampu membawa perubahan positif bagi komunitas mereka sendiri. Kedua, kesadaran akan pentingnya pendidikan formal sudah mulai tumbuh di Kampung Bajo, di mana masyarakat mulai mengutamakan pendidikan anak-anak mereka sebagai investasi untuk masa depan yang lebih baik. Ketiga, terdapat empat lembaga pendidikan formal di Kampung Bajo yang menyediakan pendidikan mulai dari tingkat PAUD hingga SMA. Lembaga-lembaga ini dianggap sebagai sarana terbaik untuk meningkatkan status sosial, meningkatkan ekonomi keluarga, dan membuka peluang kerja yang lebih baik bagi masyarakat setempat.</p>Wasia NastainBacotangYayuk Julyyanti
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
2024-10-302024-10-3092101810.59098/jipend.v9i2.1989Kesiapan Guru Sosiologi Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jipend/article/view/1988
<p>Kurikulum merupakan suatu yang dinamis, oleh karenanya guru dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem pembelajaran. Banyak keluhan dari para penyelenggara pendidikan utamanya guru bahwa perubahan kurikulum menuntut mereka lebih banyak belajar, namun terdapat sebagian guru yang tidak mampu melakukan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapan guru sosiologi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di MAN Kota Kupang; dan mendeskripsikan mengatahui faktor penghambat guru sosiologi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di MAN Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu menjelaskan suatu gejala, kondisi, atau keadaan. Sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang luas dan mendalam tentang fenomena-fenomena dan kenyataan-kenyataan yang ada pada subjek. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Sumber data data utama adalah guru sosiologi, kepala madrasah, dan wakil kepala madrasah bidang kurikulum. Penilitian dianalisis menggunakan analisis interaktif menurut Miles dan Huberman.</p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa temuan. Pertama, guru sosiologi MAN kota kupang telah siap dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka yang dilihat dari 4 indikator kesiapan yakni 1) kesiapan kognitif, guru telah memahami kurikulum merdeka, mampu menyusun modul ajar dan penilaian serta menjalankan pembelajaran sesuai dengan karakteristik kurikulum merdeka, 2) kesiapan fisik, guru sosiologi memiliki riwayat kesehatan yang baik sehingga tidak menganggu kinerja guru, 3) kesiapan psikologis, guru sosiologi memiliki minat dan motivasi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, 4) kesiapan finansial, madrasah telah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dalam pengimplementasian kurikulum merdeka. Kedua terdapat beberapa faktor penghambat dalam pengimplementasian kurikulum merdeka diantaranya yakni 1) guru sosiologi merasa sedikit kesulitan dalam modul ajar karena awal pembelajaran harus ada tes diagnostik, kriteria ketuntasan minimal ditiadakan sehingga guru merasa kesulitan terhadap patokan keberhasilan siswa, 2) dalam penilaian pembelajaran terdapat dua raport yaitu penilaian akademik dan raport penilaian projek, hal ini membuat guru harus menambah waktu yang panjang, dan 3) terdapat guru-guru yang masih sedikit bingung dan khawatir dalam menyusun kegiatan projek yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.</p>Sri WahyulianingsihST RamlahAmirulah DatukArifin ARIFIN
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
2024-10-302024-10-3092192710.59098/jipend.v9i2.1988Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jipend/article/view/1995
Lana SugiartiRicardus JunduNofi Satria Nurhayati Peda Hela
Copyright (c) 2024
2024-10-302024-10-3092273710.59098/jipend.v9i2.1995Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Make A Match
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jipend/article/view/1971
<p>Masalah rendahnya hasil belajar kognitif siswa merupakan tantangan yang dialami oleh guru di SD Negeri Noebesa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran <em>Make a Match. </em>Instrumen yang digunakan berupa instrumen soal tes hasil belajar kognitif serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model <em>Make a Match. </em>Penelitian melibatkan siswa kelas IV SD Negeri Noebesa dan penelitian dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Noebesa melalui penerapan model pembelajaran <em>Make a Match</em>. Hal tersebut terlihat dari peningkatan nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa dari nilai rata-rata 49,85 pada siklus pertama menjadi 68,04 pada siklus kedua dan 83,32 pada siklus ketiga dengan ketuntasan belajar siswa meningkat hingga 83,33 %. Keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh keterlaksanaan pembelajaran yang semakin optimal, suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan serta peningkatan kerja sama dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Refleksi dan perbaikan berkelanjutan pada setiap siklus juga turut mendukung keberhasilan pembelajaran sehingga menunjukan potensi model pembelajaran <em>Make a Match </em>dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan mencapai hasil belajar yang optimal.</p>Yunawati SeleRince A. A. TekliuFincensius OetpahVinsensia Ulia Rita Sila
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
2024-10-302024-10-3092384410.59098/jipend.v9i2.1971Memperkenalkan Budaya Belis Manggarai Melalui Teknologi Digital: Pendekatan Kognitivisme Dalam Pembelajaran IPS
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jipend/article/view/2001
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan teknologi digital dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Belis Manggarai melalui pendekatan kognitivisme dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di tingkat sekolah dasar. Dengan perkembangan teknologi digital yang pesat, pendidikan dihadapkan pada tantangan dalam mengintegrasikan budaya lokal, khususnya budaya Belis, ke dalam kurikulum sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan guru, siswa, dan tokoh masyarakat sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media digital seperti video interaktif dan aplikasi pembelajaran meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam memahami budaya Belis. Teknologi digital memungkinkan siswa untuk belajar secara lebih interaktif dan multisensori, memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai budaya Belis. Temuan utama penelitian ini adalah bahwa pembelajaran berbasis teknologi digital tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan, tetapi juga memperkuat keterlibatan emosional siswa terhadap budaya lokal mereka. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan metode pengajaran yang inovatif untuk melestarikan budaya lokal di era digital.</p>Femberianus Sunario TanggurMoh. SholeSaddam SaddamNuryanti NuryantiI Gede Wayan Wisnuwardana
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
2025-01-182025-01-189210.59098/jipend.v9i2.2001