SOLUSI KREATIF PEMERTAHANAN BAHASA MANGGARAI DI PULAU MULES DALAM MENGHADAPI WACANA MEA

  • Gregorius Raru Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNIKA Indonesia Santu Paulus Ruteng
Keywords: Solusi Kreatif, Pemertahanan, Bahasa Manggarai

Abstract

1VOL. 2, No. 1 (2020) INDONESIA ©Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah KupangISSN 2656-1980LINGKO PBSIJurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaUniversitas Muhammadiyah KupangSOLUSI KREATIF PEMERTAHANAN BAHASA MANGGARAI DI PULAU MULES DALAM MENGHADAPI WACANA MEAGregorius [email protected] Pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNIKA Indonesia Santu Paulus Ruteng AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang solusi kreatif pemertahahan bahasa Manggarai di pulau Mules dari sudut pandang sosiolinguistik. Hal ini didasari pada kecemasan awal bahwa pada era postmodern ini dan dalam periode menyongsong wacana Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), pemakaian bahasa di Manggarai di pulau Mules tidak lagi bersifat monolingual, tetapi bertendensi multilingual. Lokasi penelitian ini adalah pulau Mules yang terletak di bagian selatan Kabupaten Manggarai. NTT. Pulau Mules hanya didiami oleh tiga kampung, yaitu kampung Konggang, kampung Peji, dan Kampung Labuan Ntaur, tetapi penutur bahasa yang berada di Mules sangat beragam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah instrumen panduan menyimak, panduan wawancara, eknik rekam, dan teknik catat. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Interpretasi dan penyajian data dalam penelitian ini dalam bentuk paparan deskriptif yang disajikan secara informal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mempertahankan eksistensi sebuah bahasa diperlukan perencanaan yang matang berupa kebijakan, baik secara konseptual maupun politis misalnya menggunakan bahasa Manggarai dalam berbagai kesempatan dan ranah, menghidupkan pemakaian bahasa Manggarai di media massa, dan memperjuangkan bahasa Manggarai menjadi bahasa resmi kedua setelah bahasa nasional. Selain itu, masyarakat tutur Pulau Mules harus berani menciptakan heuristikaketakutanakan realita bahwa bahasa Manggarai digeser eksistensinya oleh kehadiran bahasa lain. Rasa takut akankehilangan bahasa Manggarai inilah yang akan menjadi cambuk bagi masyarakat Pulau Mules untuk mempertahankan keberadaan bahasa Manggarai.
Published
2020-01-01
How to Cite
Raru, G. (2020). SOLUSI KREATIF PEMERTAHANAN BAHASA MANGGARAI DI PULAU MULES DALAM MENGHADAPI WACANA MEA. JURNAL LINGKO : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA , 2(1), 1-16. Retrieved from https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/lingko/article/view/253