Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa (2) faktor penghambat guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA Negeri 7 Kupang. Jenis penelitian mengunakan metode kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru sosiologi, wali kelas dan siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitians ini menunjukan bahwa, (1) peran guru sebagai guru sebagai pengelola kelas (guru diharapkan mampu mengelola seluruh kegiatan belajar mengajar dan menciptakan kondisi belajar yang dapat membuat siswa belajar lebih efektif dan efisien), guru sebagai pembimbing (guru harus mampu menangani setiap masalah atau hambatan yang menyebabkan siswa kurang aktif dan fokus selama proses belajar mengajar) guru sebagai motivator (guru harus mampu membangkitkan semangat belajar siswa dan memberikan apresiasi yang lebih  kepada siswa) guru sebagai evaluator (guru harus mampu memantau setiap perkembangan hasil belajar siswa secara keseluruhan dan membuat rangkuman guna menigkatkan kompetensi siswa) (2) faktor penghambat peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa: Siswa merasa jenuh(metode yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga siswa merasa bosan saat mengikuti pelajaran), teman bergaul yang tidak baik (Teman bergaul yang tidak baik seperti teman yang menggunakan bahasa kotor dan gaya hidup yang tidak baik), dan lingkungan keluarga, (Keluarga yang tidak harmonis akan memberi dampak negatif terhadap psikologi anak, guru sudah berusaha namun dalam pelaksanannya kurang berhasil).

Keywords

Peran Guru, Motivasi Belajar, Pelajaran Sosiologi

Article Details

How to Cite
Rihi, J. R. (2023). PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 7 KUPANG. Prosiding Ilmu Pendidikan Dan Keguruan, 1, 102-117. Retrieved from https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/pps/article/view/1338

References

  1. Archer, L., & Francis, B. (2010). ‘They never go off the rails like other ethnic groups’: teachers’ constructions of British Chinese pupils’ gender identities and approaches to learning. British Journal of Sociology of Education, 26(2), 165–182. https://doi.org/10.1080/0142569042000294156
  2. Arisanti, D., Okianna, & Rustiyarso. (2013). Peran Guru dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA PGRI 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(9), 1–11.
  3. Efendi, M. Y., Lien, H. N., Yusuf Efendi, M., & Lien, N. (2020). The Comparison of Elementary Curriculum Education between Indonesia and Singapore. Journal Of Teaching And Learning In Elementary Education, 3(1), 22–36. https://doi.org/10.33578/JTLEE.V3I1.7323
  4. Jaha, M. L. (2023). Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Sosiologi di SMA Taman Siswa Kodibangedo, Nusa Tenggara Timur. PENSOS : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Pendidikan Sosiologi, 1(1), 31–38. https://doi.org/10.59098/PENSOS.V1I1.939
  5. Malaifani, A. (2023). Analisis Krisis Pendidikan Karakter Remaja pada Era Globalisasi di Desa Mataru Barat, Nusa Tenggara Timur. PENSOS : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Pendidikan Sosiologi, 1(1), 65–71. https://doi.org/10.59098/PENSOS.V1I1.936
  6. Mandut, L. A., Syahrul, Beni, W. H. T., & Arifin. (2021). Tradisi Wuat Wai (Bekal Perjalanan) sebelum Melanjutkan Pendidikan di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 7(2), 57. https://doi.org/10.32884/IDEAS.V7I2.340
  7. Maswi, R. Z., Syahrul, & Datuk, A. (2022). Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sosiologi di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Bahri Ternate Kabupaten Alor. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(2), 2395–2402. https://doi.org/10.31004/EDUKATIF.V4I2.2459
  8. Syahrul. (2020). Menanamkan Kemuhammadiyaan Pada Mahasiswa Non-Muslim Melalui Pendidikan Multikultural di Universitas Muhammadiyah Kupang. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 18(2), 171–185. https://doi.org/10.32729/EDUKASI.V18I2.643
  9. Syahrul, Arifin, & Datuk, A. (2021). The dilemma of Timorese education in the COVID-19 pandemic. Educational Innovation in Society 5.0 Era: Challenges and Opportunities, 151–156. https://doi.org/10.1201/9781003206019-28
  10. Syahrul, & Datuk, A. (2020). Social Behavior of The Children of Newspaper Sellers in Kupang City to Defend Existential at School. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 17(2), 180–194. https://doi.org/10.19105/NUANSA.V17I2.3299
  11. Syahrul, S., Yusuf, N. W., Julyyanti, Y., Nautu, A. K., & Arifin. (2023). Pembelajaran Sosiologi Secara Daring Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS, 17(2), 136–143. https://doi.org/10.21067/JPPI.V17I2.7462
  12. Tafui, M. (2023). Peran Orang Tua dalam Membina Moralitas Remaja Putus Sekolah di Kelurahan Fatukbot, Nusa Tenggara Timur. PENSOS : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Pendidikan Sosiologi, 1(1), 22–30. https://doi.org/10.59098/PENSOS.V1I1.943
  13. Tefa, A. P. (2023). Analisis Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. PENSOS : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Pendidikan Sosiologi, 1(1), 47–56. https://doi.org/10.59098/PENSOS.V1I1.937
  14. Wang, Y.-H. (2012). Still gender boundary? Exploring woman university technology students’ doing gender and doing technology. International Journal of E-Education, e-Business, e-Management and e-Learning, 2(1), 34–39.
  15. Zahrawati, F., Aras, A., Syahrul, Jumaisa, & Nzobonimpa, C. (2023). Designing A Project-Based Ecoliteration Learning Trajectory to Improve Students’ Ecological Intelligence. Jurnal Iqra’ : Kajian Ilmu Pendidikan, 8(2), 85–99. https://doi.org/10.25217/JI.V8I2.3731