Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai moral dan budaya anak putus sekolah di Kelurahan Oeba Kota Kupang. Untuk mengetahui faktor-faktor anak putus sekolah di Kelurahan Oeba Kota Kupang. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian anak yang putus sekolah, orang tua, dan masyarakat. Keabsahan data menggunakan penggumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukan bahwa nilai moral dan budaya pada anak yang putus sekolah kuranglah baik, ditanda dengan perubahan pola pikir, tingka laku anak dalam kehidupan sehari-hari. Pergaulan bebas dimana anak tidak terkontrol akan pergaulan seperti merokok, minum-minuman beralkohol, berkeliaran malam dan menganggu warga sekitar. Anak yang  putus sekolah dikarenakan permasalahan faktor kuragnya minat belajar anak, faktor ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan formal orang tua dan lingkungan pergaulan masyarakat. Minat anak untuk bersekolah sangat rendah dimana anak lebih memilih untuk bekerja mencari uang dari pada melanjutkan sekolah.

Keywords

Nilai Moral, anak putus sekolah

Article Details

How to Cite
Wati, I. R. (2023). ANALISIS NILAI MORAL DAN BUDAYA PADA ANAK YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN OEBA KOTA KUPANG. Prosiding Ilmu Pendidikan Dan Keguruan, 1, 155-166. Retrieved from https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/pps/article/view/1345

References

  1. Budiningsih, Asri. (2004). Pembelajaran Moral (Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya). Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Cahyono, M. (2017). Panduan pemasyarakatan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945dan ketetapan MPR RI (edisi revisi). Jakarta: Sekertaris Jendral MPR RI.
  3. Dupéré, V., Dion, E., Nault-Brière, F., Archambault, I., Leventhal, T., & Lesage, A. (2018a). Revisiting the Link Between Depression Symptoms and High School Dropout: Timing of Exposure Matters. Journal of Adolescent Health, 62(2), 205–211. https://doi.org/10.1016/J.JADOHEALTH.2017.09.024
  4. Dupéré, V., Dion, E., Nault-Brière, F., Archambault, I., Leventhal, T., & Lesage, A. (2018b). Revisiting the Link Between Depression Symptoms and High School Dropout: Timing of Exposure Matters. Journal of Adolescent Health, 62(2), 205–211. https://doi.org/10.1016/J.JADOHEALTH.2017.09.024
  5. Fried, R., Petty, C., Faraone, S. V., Hyder, L. L., Day, H., & Biederman, J. (2013). Is ADHD a Risk Factor for High School Dropout? A Controlled Study. Journal of Attention Disorders, 20(5), 383–389. https://doi.org/10.1177/1087054712473180
  6. Harianti.(2005, Juni). Kompasiana. Redrieved Februaru Sabtu, 2020, from analisis data kualitatif miles dan huberman: http://www-kompasiana-com.cdn.ammpproject.org/v/s/www,kompasiana.com/amp/meykurniawan/analisis-data-kkualitatif-milees-dan-huberman.
  7. Ioana, M. I., Anda, M. I., Cornelia, P., & Mariana, C. R. (2015). School Dropout – A Social Problem in Romania. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 182, 623–628. https://doi.org/10.1016/J.SBSPRO.2015.04.795
  8. Jia, Y., Konold, T. R., & Cornell, D. (2016). Authoritative school climate and high school dropout rates. School Psychology Quarterly, 31(2), 289–303. https://doi.org/10.1037/SPQ0000139
  9. Julyyanti, Y., Yusuf, N. W., Saldika, S. D., Syahrul, & Ramlah, S. (2022). Dilema Usaha Rasional Orangtua dalam Menumbuhkan Kesadaran Pendidikan pada Anak di Nusa Tenggara Timur. Journal on Teacher Education, 4(1), 555–563. https://doi.org/10.31004/JOTE.V4I1.5842
  10. Kathleen Thomas, M., Singh, P., & Klopfenstein, K. (2015). Arts education and the high school dropout problem. Journal of Cultural Economics, 39(4), 327–339. https://doi.org/10.1007/S10824-014-9238-X/METRICS
  11. Mandut, L. A., Syahrul, Beni, W. H. T., & Arifin. (2021). Tradisi Wuat Wai (Bekal Perjalanan) sebelum Melanjutkan Pendidikan di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 7(2), 57. https://doi.org/10.32884/IDEAS.V7I2.340
  12. Mawar, R. (2021). Problematic of Children Dropped Out of School in Duwanur Village, East Flores. SocioEdu: Sociological Education, 2(1), 29–35. https://doi.org/10.59098/SOCIOEDU.V2I1.396
  13. Maimunah, M. (2017). Pemuda Putus Sekolah Dan Upaya Penanggulangannya. Tazkiya, 16(020, 298-308.
  14. Mansyur, A. S. (2009). Administrasi dan supervisi pendidikan, bandung: CV pustika setia.
  15. Rahmad, M., And Ayu Wulandari. (2016). Faktor-faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru.Diss. Riau Unisersity.
  16. Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: PT Alfabet.
  17. Samuel, R., & Burger, K. (2019). Negative life events, self-efficacy, and social support: Risk and protective factors for school dropout intentions and dropout. Journal of Educational Psychology, 112(5), 973. https://doi.org/10.1037/EDU0000406
  18. Sander, W., & Krautmann, A. C. (1995). Catholic Schools, Dropout Rates and Educational Attainment. Economic Inquiry, 33(2), 217–233. https://doi.org/10.1111/j.1465-7295.1995.tb01858.x
  19. Syahrul, Arifin, & Datuk, A. (2021). The dilemma of Timorese education in the COVID-19 pandemic. Educational Innovation in Society 5.0 Era: Challenges and Opportunities, 151–156. https://doi.org/10.1201/9781003206019-28
  20. Syahrul, & Datuk, A. (2020). Social Behavior of The Children of Newspaper Sellers in Kupang City to Defend Existential at School. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 17(2), 180–194. https://doi.org/10.19105/NUANSA.V17I2.3299
  21. Syahrul, & Kibtiyah, M. (2020). Problematika Pendidikan Anak Jalanan : (Studi Anak Penjual Koran di Kota Kupang). Jurnal Basicedu, 4(4), 1336–1349. https://doi.org/10.31004/BASICEDU.V4I4.531
  22. Syahrul, S., Yusuf, N. W., Julyyanti, Y., Nautu, A. K., & Arifin. (2023). Pembelajaran Sosiologi Secara Daring Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Dan Pendidikan IPS, 17(2), 136–143. https://doi.org/10.21067/JPPI.V17I2.7462
  23. Syahrul, & Wardana, A. (2017). Analisis kebijakan pendidikan untuk anak jalanan di Kota Yogyakarta. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS, 4(2), 117–130. https://doi.org/10.21831/HSJPI.V4I2.10388
  24. Syahrul, Zahrawati, F., & Nursaptini. (2023). Division of Labour in Coastal Community: The Equity of Role-Play Between Bugis Women and Men in Kupang. PALASTREN: Jurnal Studi Gender, 15(2), 255–274. https://doi.org/10.21043/PALASTREN.V15I2.11837
  25. Tafui, M. (2023). Peran Orang Tua dalam Membina Moralitas Remaja Putus Sekolah di Kelurahan Fatukbot, Nusa Tenggara Timur. PENSOS : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Pendidikan Sosiologi, 1(1), 22–30. https://doi.org/10.59098/PENSOS.V1I1.943
  26. Tefa, A. P. (2023). Analisis Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. PENSOS : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Pendidikan Sosiologi, 1(1), 47–56. https://doi.org/10.59098/PENSOS.V1I1.937
  27. Uwumborlame Bunbun, D., Owusu, T. A., & Asare3, D. A. (2023). CLASSROOM ENVIRONMENT SUPPORT OF COMMUNICATION FOR DEAF STUDENTS. SocioEdu: Sociological Education , 4(2), 27–31. https://doi.org/10.59098/SOCIOEDU.V4I2.1176
  28. Yanti, S. (2017). Faktor-faktor penyebab anak putus sekolah jenjnag pendidikan dasar 9 tahun (studi di desa bonea kecamatan Lasalepa kabupaten Muna). Universitas Halu Oleo Kendari.
  29. Zahrawati, F., Aras, A., Syahrul, Jumaisa, & Nzobonimpa, C. (2023). Designing A Project-Based Ecoliteration Learning Trajectory to Improve Students’ Ecological Intelligence. Jurnal Iqra’ : Kajian Ilmu Pendidikan, 8(2), 85–99. https://doi.org/10.25217/JI.V8I2.3731