Main Article Content

Abstract

ABSTRAK


Pendidikan di zaman digital membutuhkan kemampuan untuk memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) dengan baik guna mendukung proses pembelajaran yang efisien. Namun, situasi di Kota Bengkulu menunjukkan bahwa keterbatasan akses terhadap TI masih menjadi permasalahan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi langkah-langkah strategis dalam mengatasi kendala tersebut di konteks pendidikan SMP Kota Bengkulu. Melalui metode kajian kepustakaan, kajian ini melibatkan analisis mendalam terhadap literatur, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber terpercaya lainnya yang relevan dengan topik keterbatasan akses IT pada tingkat sekolah menengah pertama di kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendati keterbatasan akses TI menjadi hambatan, terdapat beberapa langkah strategis yang bisa ditempuh untuk mengatasinya. Diantaranya adalah pengembangan kurikulum yang mengakomodasi keterbatasan teknologi, pelatihan bagi guru dalam mengoptimalkan sumber daya yang terbatas, kerjasama antar sekolah, dan pemanfaatan alternatif teknologi yang lebih terjangkau. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya perhatian yang lebih serius terhadap pengembangan strategi pendidikan yang adaptif terhadap kebutuhan lokal, khususnya dalam menghadapi keterbatasan akses TI. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Kota Bengkulu, serta dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya dengan konteks serupa.


 


Kata Kunci: Keterbatasan akses TI, pembelajaran adatif, strategi pendidikan.


 


 


ABSTRACT


Education in the digital age requires the ability to utilize Information Technology (IT) well to support an efficient learning process. However, the situation in Bengkulu City shows that limited access to IT is still a significant problem in improving the quality of education at the junior high school (SMP) level. This research aims to identify strategic steps in overcoming these obstacles in the context of junior high school education in Bengkulu City. Using the literature review method, this study involves an in-depth analysis of literature, scientific journals and other reliable sources relevant to the topic of limited IT access at the junior high school level in the city of Bengkulu. The research results show that although limited IT access is an obstacle, there are several strategic steps that can be taken to overcome it. Among them are curriculum development that accommodates technological limitations, training for teachers in optimizing limited resources, collaboration between schools, and the use of more affordable technological alternatives. The implication of these findings is the need for more serious attention to the development of educational strategies that are adaptive to local needs, especially in the face of limited IT access. It is hoped that this research can provide a significant contribution to stakeholders in the education sector to improve the quality of learning in Bengkulu City Middle Schools, and can become the basis for further research in a similar context.

Keywords

Limited IT access, adative learning, educational strategies

Article Details

How to Cite
Veronika, J., & Iqbal, M. (2024). MENYUSUN LANGKAH PENDIDIKAN UNGGUL: MERESPONS KETERBATASAN AKSES INFORMATION TECHNOLOGY DALAM PENDIDIKAN PADA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BENGKULU. Prosiding Ilmu Pendidikan Dan Keguruan, 2, 18-30. Retrieved from https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/pps/article/view/1616

References

  1. Anggraini, M., & Sutawidjaya, A. H. (2018). Implementation of ICT in Indonesian Schools: A Systematic Review of Literature. Journal of Educational, Health and Community Psychology, 7(2), 113-129.
  2. Ayunthara, A. (2016). Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi, Lingkungan Sekolah Dan Manajemen Waktu Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi, 5(3), 251–257.
  3. Budiyono. (2020). Inovasi Pemanfaatan Teknologi Sebagai Media Pembelajaran Di Era Revolusi 4.0. Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 6 (2), 300–309.
  4. Febriani, P.A., & Sarino, A. 2017. Dampak cara Belajar dan Fasilitas Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Manajerial, 2(2), 163-172.
  5. Ilomo, O., & Mlavi, B. (2018). The Availiability of Theaching and Learning Facilities and Their Effects on Academic Performance in Wrd Secondary Schools in Muheza-Tanzania. International Journal of Contemporary Applied Research, 5(12).
  6. Ismail, A. O. A., Mahmood, A. K., & Abdelmaboud, A. (2018). Factors Influencing Academic Performance of Students in Blended and Traditional Domains. Internasioanal journal of emerging technologies in learning, 2 (13).
  7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Panduan Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan. (Online), Diakses Pada 30 Maret 2024.
  8. Miarso, Yusuf Hadi. (2004), Menyemai Benih Teknologi Penddikan, Jakarta:Kencana
  9. Ministry of Education and Training. (2019). Reorienting Teacher Education towards ICT-Pedagogy Integration: Innovative Approaches. Diakses pada 31 Maret 2024, dari https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000367303.
  10. Muhamad, H., Efendi, A., & Basori. (2019). Pengaruh Fasilitas Belajar Berbasis Teknologi Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan, 12 (1), 56–64.
  11. Muskania, R., & Zulela MS. (2021). Realita Transformasi Digital Pendidikan di Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 6(2), 155–165. https://doi.org/10.29407/jpdn.v6i2.15298.
  12. Pemanfaatan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan Adalah Sebuah Keharusan Https://Www.Liputan6.Com (Diakses Pada Tanggal 30 Maret 2024).
  13. Pemetaan Kemampuan Teknologi Informasi Di Pendidikan Dasar Dan Menenah Di Indonesia.2019.(Https://Jendela.Kemdikbud. Go.Id/V2), Diakses Pada Tanggal 30 Maret 2024.
  14. Pentury, H. J. (2017). Pengembangan Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Kreatif Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Ilmu Kependidikan, 4(3), 265–272. http://dx.doi.org/10.30998/fjik.v4i3.1923.
  15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standart Nasional
  16. Putranti, N. (2013). Cara Membuat Media Pembelajaran Online. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 2(2), 139–147. http://dx.doi.org/10.31571/saintek.v2i2.224.
  17. Qomariyah, H. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Information And Communication Technology (Ict) Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Ipa Kelas 4 Mi Miftahul Ulum Jarak Kulon Jogoroto Jombang. Skripsi, 53(9), 1689–1699.
  18. Rahayu, A. D., & Haq, M. S. (2020). Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, 9(1), 186–199.https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/inspirasi manajemenpendidikan/article/view/38623/34138.
  19. Surjono, Herman Dwi. (2010). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran, Makalah, Disajikan dalam seminar MGMP Terpadu SMP/MTs Kota Magelang
  20. Tekege, M. (2017). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran SMA YPPGI Nabire. Jurnal FATEKSA: Jurnal Teknologi Dan Rekayasa, 2(1).
  21. UNESCO. (2013). Policy Guidelines for Mobile Learning. Retrieved from http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002196/219641E.pdf.
  22. UNESCO. (2020). Akses dan Partisipasi dalam Pendidikan Digital - Pedoman untuk Kebijakan. Diakses pada 31 Maret 2024, dari https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000374802
  23. UNICEF. (2020). ICT in Education for People with Disabilities. Diakses pada 31 Maret 2024, dari https://www.unicef.org/disabilities/files/ICT_in_Education_for_PwDs.pdf
  24. World Bank. (2019). Digital Technologies and Education: From hype to impact. Diakses pada 31 Maret 2024, dari https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/31741
  25. World Bank. (2019). Guide to Developing Digital Literacy Programs. Diakses pada 31 Maret 2024, dari https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/31394