Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan literasi finansial dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar dengan memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal masyarakat Serawai di Bengkulu Selatan. Tradisi budaya seperti himat (hemat), neman (rajin), dan ngawuak (berbagi) diidentifikasi sebagai elemen literasi finansial yang relevan untuk pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka atau library research, dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal, dokumen, dan sumber relevan lainnya. Analisis data dilakukan secara deduktif dan induktif berdasarkan relevansi nilai budaya lokal dengan konsep literasi finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran literasi finansial dapat diintegrasikan dengan materi IPS melalui pendekatan berbasis budaya, seperti teori konsumsi, produksi, dan tanggung jawab sosial. Selain itu, model Advance Organizer dapat digunakan untuk menyusun pembelajaran yang sistematis dan menarik. Kesimpulannya, pengembangan literasi finansial berbasis budaya lokal efektif untuk memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola keuangan.