Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memahami cara masyarakat Baduy, khususnya Baduy Luar, memperoleh keterampilan membaca dan menulis tanpa keterlibatan penuh dalam sistem pendidikan formal. Masyarakat Baduy yang mengasingkan diri dari modernitas, terutama Baduy Dalam, menunjukkan dinamika unik dalam proses pembelajaran baca-tulis yang didorong oleh kebutuhan praktis, seperti berdagang dan berkomunikasi. Melalui wawancara dengan empat informan, ditemukan bahwa kemampuan literasi mereka berkembang sesuai dengan interaksi dengan wisatawan dan lingkungan sekitar. Masyarakat Baduy Luar, yang lebih terbuka terhadap perubahan sosial dan ekonomi, kini memanfaatkan literasi untuk mendukung perdagangan dan eksistensi di media sosial. Penelitian ini juga menyoroti penerapan teori motivasi Abraham Maslow serta teori belajar kognitif dan behavioristik yang relevan dalam konteks pembelajaran di lingkungan formal, seperti sekolah dasar. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan model pembelajaran literasi kontekstual yang berbasis pada kebutuhan nyata dan pengalaman kehidupan sehari-hari.